Penyair akan membaca mentera yang khusus untuk upacara ini dan melumur darah ayam jantan pada bahan persembahan. Selepas upacara ini, perayaan Gawai Dayak akan bermula secara rasmi. Sebatang pokok yang dikenali sebagai 'ranyai' akan didirikan di tengah ruang dan dihiasi dengan makanan dan minuman. Mereka juga akan melawat kaum keluarga dan sahabat handai yang dikenali sebagai 'ngabang'. Pakaian tradisi akan dikenakan, dan perhiasan manik orang ulu akan dikeluarkan untuk dipakai pada hari itu. Perawan Iban pula akan mengenakan perhiasan perak tradisi. Pesta Gawai Dayak ditutup berakhir dengan penurunan pokok ranyai tersebut.
Pada umumnya Gawai dalam budaya Dayak terdiri dari beberapa jenis Gawai. Gawai tersebut terdiri dari gawai untuk orang meninggal atau gawai kubur, gawai untuk pantang kampung, gawai untuk mengucap syukur atas panen padi dan sebagainya. Jadi gawai sendiri terdiri dari beberapa jenis salah satu yang populer adalah Gawai Padi atau Harvesting Gawai. Gawai sendiri dilakukan oleh kaum bangsa Dayak pada umumnya. Dayak dari berbagai sub sukunya memiliki gawai serupa yang bertujuan mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat panen padi dan berbagai sayur mayur di ladang. Jadi gawai sendiri memiliki nama beragam sesuai sebutan masing-masing sukunya.
Budaya Gawainya sama persis dan dari namanya juga sama yakni gawai. Gawai sendiri merupakan ritual khusus kepada Jubata/Petara/Penompa/Sang Hyang/yang berisikan sesajen dan peralatan berladang yang disamaikan kepada Tuhan melalui doa doa khusus dalam bahasa Dayak itu sendiri dengan maksud dan tujuan agar kehidupan masyarakat Dayak di kampung tersebut atau di wilayah tersebut diberkati dalam kehidupannya termasuk apa yang telah Tuhan berikan sangat patut sebagai manusia mengucapkan terima kasih kepada Nya dalam wujud pesta padi atau Gawai padi.