Sunday, 12 May 2013

Tato Dayak Iban

Alkisah hiduplah seseorang yang bernama Gendup. Pada suatu hari dengan senjata sumpit ia berangakt kehutan rimba mencari binatang buruan seperti burung, babi, kijang dan sebagainya tapi tidak satupun binatang itu berhasil ditemuinya.

Tiba-tiba Gendup melihat rumah, disekitar rumah didapatinya sesorang perempuan yang sedang mandi. Kepada perempuan tersebut Gendup bertanya :”ini tempat apa?” Jawab perempuan itu : “nanti kamu akan tahu sendiri ini tempat apa?”. Lalu Gendup dibawa perempuan tersebut masuk ke rumah panjang. Belum lagi Gendup masuk, didengarnya suara gaduh dari dalam rumah, Tak..tuk..tak..tuk..tak..tuk..”ada acara apa ini?” kata Gendup. Seperti sebelumnya perempuan itu menjawab “nanti kamu lihat sendiri”.

Dengan penasaran Gendup masuk ke bilik Tuai Rumah. Sambil masuk ke dalam bilik, mata Gendup tertuju kepada sumber kegaduhan seperti yang dia dengar pada saat masih diluar. “itu mereka sedang apa?” tanya Gendup lagi. “itu orang sedang berpantang (tato bahasa iban = pantang). “kamu mau lihat” tanya perempuan itu. “mau..” kata Gendup. Dilihatnya orang-orang tersebut disekujur tubuhnya ; lengan kaki, badannya sudah berwarna hitam penuh tato. Oleh perempuan tersebut Gendup ditawari apakah mau bertato atau tidak?
Karena ngeri, Gendup menolak tawaran itu. Tiba-tiba badan gendup dipegang orang-orang yang ada disitu, kemudian badannya diikat supaya Gendup tidak bisa bergerak. Sesaat kemudian seluruh badannya ditato oleh orang-oarng tersebut secara paksa. Setelah seluruh badannya ditato, orang-oarng yang ada disitu bertanya kepada Gendup “gimana rasanya ditato, sakitkah?”. “tidak” jawab Gendup.

Setelah itu Gendup istirahat sejenak kemudian minta diantar pulang. “ya, kami akan antar kamu pulang” kata orang-orang itu. Sebelum diantar pulang orang-orang tersebut berpesan kepada Gendup bahwa semua keturunan Gendup boleh membuat tato dibadannya. Kemudian Gendup diantar pulang. Sepanjang perjalanan, arang yang mengantarnya mengatakan “jangan sekali-lagi kamu menoleh kebelakang”.
Jauh sudah perjalanan, orang yang mengantar Gendup berkata “sampai disini saja saya mengantar kamu pulang”. Gendup segera melihat kebelakang kearah orang yang mengantarnya tadi, namun yang dilihatnya hanya hutan belantara. Tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya sendiri. Sesampai dirumah, orang-orang dikampungnya kaget melihat badan Gendup yang sudah dilukis pantang atau tato tadi. Mulai sejak itulah orang iban mulai bertato hingga kini.




 
Membuat tattoo cara tradisional



Tattoo iban moden

 contoh tattoo kala yang dimodenkan yang ada pada kaki saya..tq mr. felix..


Saya tolong Promote:
 
Seahorse Tattoo Studio & Gallery
  Lot 2856, Jalan Jepun, Permy-Tudan Road, Permyjaya Industrial Estate,, 98000 Miri, Sarawak 
Telefon:085-652 570